adsense uper

Wednesday, September 14, 2016

OBD2 : Kegunaan dan Protokol sinyal

On-board diagnostik atau disingkat OBD adalah istilah otomotif mengacu pada perangkat diagnostik dan pelaporan kemampuan kendaraan. Sistem OBD memberikan pemilik kendaraan atau teknisi kemudahan untuk mendapatkan status atau kondisi dari berbagai subsistem kendaraan. Besaran informasi diagnostik yang tersedia melalui OBD telah bervariasi sejak diperkenalkan pada tahun 1980 versi awal komputer on-board kendaraan. Versi awal dari OBD hanya akan menyalakan lampu indikator kerusakan atau "check engine light" jika masalah terdeteksi tetapi tidak akan memberikan informasi apapun mengenai sifat dari masalah. Implementasi OBD modern menggunakan port komunikasi digital terstandarisasi untuk menyediakan data real-time dalam seri standar kode masalah diagnostik, atau DTC, sehingga memungkinkan seseorang untuk mengidentifikasi dan kerusakan di dalam kendaraan dengan cepat.



Gambar diatas adalah bentuk konektor OBD2 sesuai dengan standar spesifikasi SAE J1962. Konektor tersebut terdiri dari 16 pin dan berbentuk seperti huruf D. Konektor OBD 1 terkadang berbentuk berbeda dengan konektor tersebut dan terkadang dapat ditemukan di ruang mesin. Sedangkan konektor OBD2 diharuskan berjarak kurang lebih 0,6m dari stir. Jikapun ada pengecualian dari pabrikan, biasanya posisinya masih dapat diraih dengan mudah oleh pengemudi.

Pengurutan pin nomor 1 diawali dari pin atas paling kiri jika dilihat dari depan dan diakhiri dengan pin nomor 16 yang berposisi bawah paling kanan. Pin - pin ini tidak semuanya "terisi", tetapi hanya sebagian saja. Dan posisi pin yang terisi ini ditentukan dari protokol apa yang digunakan oleh masing - masing pabrikan.



Terdapat 5 protokol yang digunakan dalam interface OBD2, dan biasanya masing - masing kendaraan hanya menggunakan salah satu protokol saja. Secara umum, protokol kendaraan yang anda gunakan dapat dilihat dengan melihat pin - pin konektor OBD2 mana saja yang terisi :

StandardPin 2Pin 6Pin 7Pin 10Pin 14Pin 15
J1850 PWMharus ada--harus ada--
J1850 VPWharus ada-----
ISO9141/14230--harus ada--optional
ISO15765 (CAN)-harus ada--harus ada-

Pin nomor 16 adalah untuk 12V dan 4 dan 5 adalah untuk ground. Perlu diingat bahwa ada kemungkinan bahwa pin - pin lain juga terisi. Pin - pin tersebut biasanya berhubungan dengan ECU untuk transmisi atau lainnya. Peralatan OBD2 umum dapat berhungunan dengan ECU mesin tetapi biasanya tidak dapat berhungan dengan ECU lain tersebut. Untuk diagnosa ECU tersbut diperlukan peralatan yang spesifik sesuai dengan pabrikan masing - masing seperti  FiCOM (Fiat/Alfa/Lancia), FoCOM (Ford/Mazda) or HiCOM (Hyundai/Kia). Selain itu terdapat juga pabrikan - pabrikan yang menggunakan protokol sendiri untuk berhubungan dengan ECU mesin.

No comments: